Sejarah Becak

Skipzen - Pendidikan Indonesia, Asal mula kemunculan Becak atau kendaraan beroda tiga yang menggunakan tenaga manusia untuk dapat beroperasi karena sebuah kebetulan. Bermula dari seorang pria asal Amerika yang bekerja sebagai pembantu di Kedutaan Besar AS di Jepang. Disaat berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Yokohama pria tersebut teringat akan istrinya yang mengalami cacat pada kakinya sambil berpikir bagaimana caranya agar istrinya bisa berjalan-jalan dengannya untuk melihat pemandangan seperti ini?, yang aku perlukan adalah kendaraan.

Pikirnya kendaraan tersebut tidaklah memerlukan kuda sebagai penariknya karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian mulailah ia mengabar sketsa kereta kecil tanpa atap. Masyarakat Jepang yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya Jinrikisha, penarik Jinrikisha ini setiap minggu diberikan upah atas penarikannya, lama kelamaan alat transportasi tersebut menarik perhatian masyarakat bangsawan Jepang, yang terjadi pada tahun 1869-an.

Jinrikisha/Rickshaw

Becak 

Pada tahun 1800-an Jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat China. Sehingga dalam waktu singkat, Jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Selanjutnya kendaraan ini diberi nama Rickshaw dan penariknya disebut Hiki. Namun, beberapa tahun kemudian pada pemerhati kemanusian di China merasa kasian melihat para Hiki yang kerja layaknya seekor kuda. Di tahun 1870 Rickshaw ini resmi dilarang beroperasi diseluruh jalan yang ada di negeri China, sedangkan di Jepang Jinrikisha sudah lama dilarang. Dari Jinrikisha dan Rickshaw, tiba-tiba sekitar pada tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar Nusantara (Indonesia) Bacak muncul. Becak ini sedikit berbeda dengan Jinrikisha dan Rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, Becak sudah lebih modern dan rodanya pun menjadi tiga yang menggunakan ban angin, lalu pengemudinya dikayuk dengan dua kaki dan berlanjut hingga saat ini.